Ada Kadir Halid Di Kisruh Hak Angket DPRD Sulsel
MAKASSAR ( KARYA INDONESIA) HAK ANGKET, kadang menjadi momok bagi pemimpin dalam pemerintahan jika bersalah. Tapi tidak dengan Gubernur Sulsel Professor Nurdin Abdullah, hanya saja menyita waktu dan pikirannya, apalagi rakyat ikut direpotkan.
"Muh Asdar Bintangtop bersama perwakilan massa di ruang rapat DPRD Sulsel"(gbr atas)- Massa pendukung Professor meluber sampai ke jalan (gbr bawah)
Nurdin Abdullah adalah pemimpin yang dipilih rakyat, sehingga tak sedikitpun ada rasa ketakutan dalam Hak Angket yang digagas politisi Kadir Halid sebagai Ketuanya.
Mereka menggalang kekuatan politik, mereka berjuang ingin menggoyang dan memazulkan pemerintahan pilihan rakyat. Namun tidak dengan rakyat, justru rakyat bergerak membela sang Gubernur yang dipimpin Muh Asdar Bintangtop.
Menurut Rakyat, pemerintahan yang di nahkodai Professor Nurdin Abdullah memang masih seumur jagung. Perjalanannya belum cukup setahun, karena masih berjalan 11 bulan sampai saat ini. Namun rakyat sudah merasakan tangan dinginnya seorang professor yang tidak haus dengan jabatan.
Membangun Sulsel dengan program pemerataan pembangunan dan memperhatikan hajat hidup orang banyak telah ditancapkan dengan satu tekad, warga Sulsel harus sejahtera dan merasakan hasil pembangunan ditangannya.
Banyak hal yang sudah tertanam dalam benak pikirannya, program jangka pendek skala prioritas tentu menjadi utama. Sedangkan jangka panjangnya akan menjadi catatan dan target selanjutnya.
Pemerintahan ditangannya harus bersih dan jauh dari KORUPSI. Pemerintahannya harus mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Karena pemimpin harus dekat dengan rakyatnya. Membangun dari hulu hingga hilir tentu bukan persoalan gampang. Tetapi kalau disertai niat yang baik dan kerja ikhlas. Tentu menjadi berkah tersendiri dan di yakini akan ada kekuatan Allah didalamnya untuk menolong, pungkas Nurdin Abdullah.
Untuk itu, dirinya merasa heran karena disaat fokus bekerja untuk rakyat, laksanakan kunjungan kerja kedaerah-daerah. Melihat langsung keadaan dan apa saja yang mesti menjadi kebutuhan untuk rakyat didaerah, tersandung dengan kegiatan hak angket, bebernya.
Setelah massa berorasi bergantian selama dua jam, akhirnya pihak pansus hak angket DPRD Sulsel bersedia menerima perwakilan massa untuk berdialog. Hasil audiensi antara massa aksi dengan Ketua Pansus Hak Angket. DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Senin [19/08/2019]
Dari massa aksi, Jendral lapangan Asdar Akbar mewakili 40 kelompok se Sulawesi Selatan menyampaikan pihaknya menginginkan transparansi dari Pansus Hak Angket karena dinilai memaksakan pemakzulan terhadap Gubernur Sulsel yang baru menjabat belum setahun.
Menanggapi usulan Asdar Akbar, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Sulsel Kadir Halid mengutarakan jika hasil persidangan nantinya akan mengusulkan ke Mahkamah Agung [MA].
"Saya ketua pansus kok, saya akui yang di usulkan hak angket ini. Untuk memperbaiki bagaimana Sulawesi Selatan ini lebih bagus. Hasil dari persidangan nanti akan kita usulkan ke Mahkamah Agung, biarlah MA yang akan menyidangkan. Bagaimana nanti disana silahkan lakukan lobi-lobi", ucapnya.
Tidak diketahui pasti apa maksud lobi-lobi ke Mahkamah Agung, sesuai saran Kadir Halid Seketika usai Ketua Pansus Hak Anglet utarakan dan menyebut "Lobi-lobi" salah satu perwakilan massa aksi merasa keberatan. Mereka tidak setuju bahasa Kadir Halid itu. Menurut mereka ucapan Kadir Halid tentang "Lobi-lobi" tidak pantas diucapkan di rana publik yang seolah menggambarkan kebiasaan buruk DPRD Sulsel soal "Lobi-lobi".
"Kami meminta transparansi bapak, bukan Lobi-lobi bapak, tidak pantas itu diucapkan di publik, karena ini bukan persoalan Lobi-lobi lagi tapi bagaimana anda bisa transparan dalam melakukan tindakan, jangan jadi contoh yang kurang baik terhadap rakyat, anda ini perwakilan rakyat, ada yg anda wakili bukan anda penentu, tapi rakyat", tegas salah satu massa aksi, di ruangan aspirasi DPRD Sulsel.
Ribuan massa pendukung Gubernur sangat kesal atas pernyataan Kadir Halid ini, namun massa bisa mengatasi amarahnya sambil berkata, beruntung Kadir Halid tidak terpilih lagi sebagai anggota DPRD Sulsel.(K.Sijaya/KIN)
0 komentar :
Posting Komentar