Ibu Rumah Tangga Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Kasus nya Dilaporkan ke Polsek Galesong Utara.
Seorang perempuan ibu rumah tangga bernama Noni Dg So’na diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh HNS Dg SGN (40) bersama anaknya CC (18). Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang berbelanja kebutuhan dapur di warung milik salah satu tetangganya. (Nama pelaku ini dikutip dalam laporan polisi red)
Berdasarkan keterangan korban, kejadian bermula ketika HSN Dg SGN mendatangi dirinya secara tiba-tiba dan langsung memarahinya dengan kata-kata yang dinilai kurang pantas. Terduga pelaku bahkan menuding korban dengan berkata, “Siapa yang ambil uangmu itu?”
Korban kemudian menjawab tudingan tersebut dengan mengatakan bahwa uang yang dimaksud dikelola oleh terduga pelaku sendiri karena yang bersangkutan memegang arisan, mencatat uang masuk dari anggota, serta mengatur siapa yang telah menerima maupun yang masih membayar.
Percekcokan pun semakin memanas. HSN bersama anaknya diduga menunjuk-nunjuk wajah korban dalam kondisi emosi. Tak berselang lama, tangan terduga pelaku mengenai wajah korban hingga mengenai bagian mata, yang mengakibatkan mata korban memerah dan mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, korban juga mengaku mendapat tendangan ke bagian tubuhnya yang dilakukan secara bersama-sama oleh Hamsina dan anaknya.
Korban sempat berusaha membela diri dengan menangkis serangan tersebut. Namun, upaya itu tidak maksimal karena korban harus menghadapi dua orang sekaligus. Dalam kejadian tersebut, korban mengaku dipukul oleh HSN sementara anaknya CC menahan tubuh korban dan memegang tangan korban.
Pasca kejadian, Noni Dg So’na yang didampingi keluarganya langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Galesong Utara dengan nomor laporan STT LP/11/7a XII/2025/SPKT/Sek Galut, yang di tanda tangani KA, SPKT II , Aiptu M. Arfah NRP 80010954 , pada tanggal 12 Desember 2025.
Korban juga telah menjalani visum et repertum, dengan hasil ditemukan adanya luka pukulan di wajah hingga mata memerah dan berdarah, serta memar di bagian perut seperti yang terlihat dalam pisik tubuh korban setelah kejadian sampai saat ini.
Pihak keluarga korban berharap agar kasus ini dapat diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Mereka menilai tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan meminta agar pelaku tidak bertindak sewenang-wenang. Keluarga juga menyebut bahwa terduga pelaku sebelumnya diduga kerap terlibat perselisihan dengan beberapa warga lain.
Bahkan, menurut korban, terduga pelaku sempat bersikap arogan dengan mengatakan tidak takut jika dilaporkan ke pihak kepolisian. Silahkan lapor, saya tidak takut dengan polisi, ujar Dg So'na menirukan ucapan pelaku HSN. Mendengar hal tersebut, korban pun menegaskan akan tetap menempuh jalur hukum, ujarnya.
Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sampai berita ini edar belum ada pemanggilan terhadap pelaku pengoroyokan. (RED/MIH/KS)


0 komentar :
Posting Komentar