Proyek Penjemuran Rumput Laut Dinas Perikananan Dan Kelautan Bantaeng Di Sorot

Bantaeng-MIH, Proyek penjemuran rumput laut, yang diperuntukkan kepada masyarakat khususnya kepada kelompok pembudi daya rumput laut dipertanyakan kwalitas kerjanya. Pasalnya proyek yang dikelolah Dinas perikanan dan kelautan ditengarai menyalahi bestek.         Bangunan ini dianggap asal jadi, karena diduga kuat menyalahi sebagai mana yang dipersyaratkan dalam RAB kontraknya, ujar sumber sambil memperlihatkan gambar dan temuannya dilapangan. Pada hal kalau di runut dan mengacu pada anggaran yang ada, tentu sangat besar yang mencapai ratusan juta rupiah. Temuan dilapangan proyek ini dikerja asal jadi saja, dimana sistem pembesiannya disambung-sambung, ukuran kayu juga ditengarai tidak sesuai klsipikasi bangunan, ujar sumber baru-baru ini. Sementara PPTK, selaku pihak yang bertanggung-jawab dalam proyek ini, Muh Natsir yang dihubungi anggota mengakui dan membenarkan bahwa proyek penjemuran rumput laut ini memang seperti ini adanya. Kalau sistim pembesiannya memang disambung agar bisa mengcukupi.

      Walaupun Rakyat Bantaeng sudah sangat dimanjakan oleh pemerintah daerah karena semua kebutuhannya dalam berusaha telah disiapkan dan dipasilitasi Pemkab Bantaeng. Tinggal  bagaimana rakyat mau bekerja dan berusaha. Karena segala tetek bengetnya sudah di sediakan, ujar sejumlah elemen. Artinya masyarakat Bantaeng sudah dimanjakan pemerintah daerah, karena wadahnya dan modal pemerintah yang tanggung. Hanya saja, karena masih ada masyarakat yang memang masa bodoh lalu tak mau berusaha hanya karena kuttu(malas), sehingga tak bisa meningkat perekonomian keluarganya. Karena yang jelas Pemkab Bantaeng dalam hal ini, Bapak Nurdin Abdullah sudah memberikan yang terbaik kepada seluruh warganya. Tentu saja tingkat kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bisa berjalan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. Untuk itu dihimbau kepada segenap para pembantunya agar selalu berjalan sesuai rencana kerja masing-masing, jangan kalau ada kerja proyek selalu dikedepankan keuntunganya, lalu mengesampingkan mutu dan kwalitas (****)