Info update
Loading...
Jumat, 12 Desember 2025

Perempuan di Takalar Nyaris Buta Usai Ditonjok Saat Menagih Uang Arisannya yang di Ambil Pemegang Arisan.

Ibu rumah tangga di lukai matanya saat di duga di tonjok oleh perempuan pemegang arisan di Dusun Jamarang Kec Galesong Utara. Korban pemukulan ini diduga dilakukan dua orang anak dn ibunya. 


TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Keluarga minta polisi harus adil dalam penanganan kasus pemukulan ini lebih lanjut, hal ini disampaikan karena korban memar dan berdarah dibagian kelopak matanya serta memar dibagian perutnya akibat tendangan yang dilakukan HSN bersama anaknya yang bernama Ca.

Masa keluarga yang luka matanya berdarah bahkan sampai saat ini masih merah, bahkan hampir buta andaikan tidak ditangkis oleh korban. Kami berharap polisi bisa menanganinya sampai proses pengadilan. Kami sangat keberatan dan malu diperlakukan seperti ini. Apalagi pelaku sudah merembet kemana mana, banyak bicaranya yang menyinggung perasaan, ujar anak dan suami korban.

Seorang perempuan bernama Dg So’na nyaris mengalami kebutaan setelah ditonjok oleh seorang perempuan yang memiliki "utang" arisan kepadanya. Peristiwa itu terjadi saat Dg So’na pergi belanja di warung tetangganya, datanglah HSN dalam keadaan marah sambil menunjuk nunjuk Dg So'na dengan perkataan dimana kuambil uangmu, tentu dijawab langsung Dg So'na, kan kau yang pegang arisan, tentulah kau harus bertanggung jawab terhadap uang saya itu. Uang arisan itu kau yang pegang dan telah lama di ambil atau dipakai, mengapa belum dikasih ke saya, ujar Dg So'na 

HNS ini adalah pemegang Arisan sehingga tanggung jawabnya adalah dia, ujar Dg So'na saat di datangi dirumahnya baru baru ini.  Jumlahnya memang tidak besar hanya Rp 2.500.000 juta saja, tapi bagi orang kecil sebagai ibu rumah tangga tentu sangat berarti uang tersebut , apalagi sudah lama, pungkasnya, Sabtu, 13/12.

Dg So'na saat di besuk oleh tetangganya, usai "dikeroyok" HSN sebagai ibu dan anak .

Berawal dari tagihan uang  Arisan, perempuan  Dg So'na pergi menagih arisannya karena sudah cukup lama belum dia dapatkan dari orang yang Pegang Arisan, bahkan sudah bertahun tahun arisannya yang perna  naik tapi belum diberikan kepada yang dipercaya memegang Arisan HSN Dg ANG yang dibantu anaknya yang bernama CA. Bahkan pelaku dalam keadaan marah sambil mengatakan silahkan melapor, saya tidak takut sama polisi, ujar Dg So'na menirukan ucapan pelaku, HSN (Dg Ang).

Luka memar di bagian perut korban yang ditendang diduga HSN bersama anaknya. 

Namun orang itu, tidak mau memberikannya bahkan justru dialah yang duluan marah marah, sambil ngomong dan memarahi Dg So'na. Dalam keadaan marah, orang tersebut  tangannya bergerak masuk menonjok ke wajah Dg So'na sampai hampir bola matanya kenna tonjokan tangan dan ditendang tendang dari pelaku bersama anaknya sebagai pemegang arisan.

Menurut keterangan keluarga, awalnya Dg So’na di tunjuk tunjuk sambil dikatai katai dengan ucapan dimana saya ambil uangmu , hanya bermaksud mengingatkan bahwa uang arisannya itu seharusnya sudah dia terimah, karena sudah bertahun tahun, karena yang lain sudah didapat semua, sedangkan dirinya belum, ujar Dg So'na sedih. Menurutnya sudah seharusnya dia terimah. Namun, bukannya mendapat jawaban baik, pelaku justru lebih dulu marah dan naik pitam. Ia bahkan menunjuk-nunjuk dan menonjok wajah Dg So’na hingga hampir mengenai bola matanya.

Keluarga korban tidak menerima perlakuan kasar tersebut. Suami korban, Dg Nyampa, menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Masa dia yang berutang mengambil arisan , dia pula yang melukai istri saya. Ini tidak adil! Istri saya hanya mengingatkan agar uang arisan yang diambil dikembalikan, tapi malah diperlakukan kasar. Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum melalui Polsek setempat agar adil menangani masalah ini, pelaku yang bernama HSN ini harus diproses lanjut agar jera dan tidak lagi semena mena berbuat. 

"Sudah melukai mata istri dan memar dibagian perutnya, menurut sumber pelaku sudah sering menyakiti hati para tetangganya, apa lagi HSN ini sempat mengatakan dengan arogannya, silahkan lapor ke polisi, saya tidak takut dengan polisi, ujar Dg Nyampa dengan nada marah, menirukan ucapan pelaku".

Pihak keluarga berharap kepolisian menindak tegas pelaku dan memberikan keadilan bagi korban, kami selaku suami tidak tidak menerima perlakuan pelaku. 

Sementara pihak Polsekta Galesong Utara saat dikonfirmasi atas kejadian ini, pihak piket jaga Subandi, menyarankan agar di pertanyakan ke pihak Humas Polres Takalar, pihaknya juga membenarkan bahwa temannya yang bertugas waktu ada laporan masuk, namun sudah lepas jaga, ujar Subandi.(Red/MIH/KS)


0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top