Info update
Loading...
Sabtu, 19 September 2015

Putra Bontonompo Terdepak Dari UPTD, Korban Politik ?


       Arif Alle, begitu terkejutnya ketika tiba-tiba namanya masuk dalam daftar pergantian UPTD Bonsel. Bahkan hampir semua PNS khususnya kepala sekolah dan guru merasa heran dan terkejut, bahkan ada diantara mereka meneteskan air mata sedihnya. Kemarahan karena hubungan emosional  yang sudah terjalin. Belum lagi masuk dipersoalan keluarga tentu lebih mengentakkan, ada apa dengan pergantian yang dilakukan seorang bupati, Ihcsan Yasin Limpo sehari habis masa tugas jabatan bupatinya. Pada hal yang bersangkutan tidaklah merasa melakukan kesalahan yang berkaitan dengan jabatannya sebagai UPTD. Atau inikah yang namanya Korban politik dijaman Transparansi seperti ini ? Jawabnya ya, contoh kasus, Drs Arif Irsyad Daeng Ngalle sebagai kepala Uptd Bontonompo selatan lengser seketika sehari jelang berakhirnya jabatan Bupati Ihcsan YL. Hanya karena adanya laporan dari orang kepercayaan Ihcsan YL bahwa yang bersangkutan( Arif Alle) mendukung adiknya yang masuk kandidat bupati yakni Tenri Olle Yasin Limpo. Arif Alle termasuk korban polotik yang paling kejang karena tanpa kesalahan yang kongkrit dalam tugasnya sebagai kepala UPTD di Kec Bonsel, dia terdepak dari jabatannya.
     Apalagi kalau hanya menerima sumbangan dalam mesjid dari ibu Tenri. Menurutnya mutasi baginya itu adalah biasa saja, mutasi bagi PNS tidak bisa dihindari ketika masanya tiba, asal sesuai aturan mainnya. Hanya saja sampai hari ini belum diketahui  kesalahan apa yang berhubungan dengan tugasnya sehingga dirinya lengser dari kepala uptd Bonsel.
Dirinya tidak mempermasalahkannya, hanya saja keluarga besarnya di Bontolangkasa mempertanyakannya, karena selama ini seperti apa dirinya dan keluarga terhadap loyalitas kepada keluarga YL, karena orang tuanya sama-sama berjuang, suka duka dalam hutang dilaluinya ketika itu. Sehingga wajar kalau anak-anaknya saling bantu-membantu, sipappaccei-sipassiriki-sipangngaliki siagang sipammaling-malingi. Namun yang terjadi bukan lagi kalimat itu.
       Sementara ada hal besar yang dikawatirkan bisa berdampak ketika keluarga besar mengambil kesimpulan lain untuk kedepan. Pada hal masih banyak kepentingan lain yang membutuhkan istilah "passirikia, bantua, pappaceia, hal-hal inilah menurut Arif Alle yang harus di kedepankan, bukan karena menerima sumbangan dari mesjid lalu orang jadi korban seperti dirinya. Jangka panjangnya serta jasa-jasa lalu, seharusnya jadi acuan, karena sesungguhnya pacce nasiri mesti kedepan tentu diharapkan masih ada. Bahkan bisa jadi akan lebih besar lagi (Ketua Lippi-Mappilu)

0 komentar :

Posting Komentar

Back To Top