Info update
Loading...

Berita Nasional

Gubernur Sulsel/Wakil Gub

Gubernur Sulsel/Wakil Gub
Terima Penghargaan

Ketua DPD PAN SULSEL

Ketua DPD PAN SULSEL
PAN Sulsel

Kapolres Gowa

Kapolres Gowa
Di himbau kepada masyarakat agar menghindari seperti balap liar, jgn main petasan dn jgn kriminal main kelompok.(AKBP Simanjuntak SH, SIK,MH, M.I.K

PERSILADI

PERSILADI



Berita Daerah

Berita Terbaru

Senin, 15 Desember 2025
Dinilai Gagal Tangani Listrik Di Aceh, Didesak Mundur, "Dirut PLN Itu Tipe Pejabat Tak Tahu Malu"

Dinilai Gagal Tangani Listrik Di Aceh, Didesak Mundur, "Dirut PLN Itu Tipe Pejabat Tak Tahu Malu"


JAKARTA (MEDIA INDONESIA HEBAT) Setelah pekan lalu nge-prank rakyat Aceh lewat berita hoaxnya yang mengatakan kondisi kelistrikan di Aceh pasca bencana banjir sudah pulih 93% seperti laporannya ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, tapi faktanya hingga kini sistem kelistrikan di Aceh tak juga pulih secara total.

Belakangan, ketidakmampuan itu seolah dipoles PLN dengan berita macam-macam seperti medan yang sulit, kerusakan infrastruktur kelistrikan yang sangat parah dan banyak alasan lagi. 

Bahkan terbaru, PLN juga menyiarkan berita bahwa salah satu hambatan mereka adalah maraknya aksi pencurian kabel trafo yang terjadi di 13 gardu distribusi. Di sisi lain, PLN secara masif pula memosting berbagai kegiatan mereka di Aceh dalam memulihkan listrik di Tanah Rencong meski hasilnya sampai sekarang 'Nol Besar'.

Menyikapi berbagai alasan itu, Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Kornas Re-LUN) Teuku Yudhistira mengatakan, sebaiknya PLN jangan lagi bermain dalih dan alibi untuk menyelamatkan muka karena ketidakmampuannya.

"Kita tunggu statement Dirut PLN Darmawan Prasodjo, bahwa dia siap meletakkan jabatannya dan mundur secara kstaria. Jangan seperti banci yang banyak mengeluh dengan melemparkan segala macam alasan dan ngaku terus berusaha padahal sampai sekarang dia tidak bisa memastikan kapan listrik di Aceh Pulih total," tegas Yudhistira yang ditemui di Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).

Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) ini juga menyesalkan sikap Dirut PLN yang lebih mengedepankan intrik asal bos senang (ABS) demi mempertahankan jabatannya dengan mengabaikan bahwa apa yang dilakukannya semakin menyakiti pengungsi korban bencana di Aceh.

"Semua juga pada tahu, gimana tiba-tiba PLN mampu menyalakan listrik khususnya di Aceh Tamiang ketika Presiden Prabowo melakukan kunjungan. Tapi setelah Presiden kembali, PLN kembali mematikan listrik. Padahal saat Gubernur Aceh menggelar konferensi pers seperti yang diposting di sejumlah media sosial, listrik tetap padam dan PLN tidak melakukan trik yang sama. Kejam ini," kecam Yudhis. 

Dengan beberapa fakta yang mencuat ke permukaan ini, Yudhis berkesimpulan, tak ada alasan lagi bagi Presiden Prabowo untuk tidak memecat Darmawan Prasodjo.

"Presiden harus pecat Darmo. Kalo menunggu dia mundur mustahil rasanya karena saya melihat dia ini tipe pejabat yang tak tau malu meski dihujat berjuta-juta kali, muka tembok aja yang penting masih punya jabatan dan masih punya kuasa," ujarnya.

"Satu lagi yang saya minta ke Presiden Prabowo dan pejabat terkait lainnya, coba cek CCTV di kantor PLN UID Sumut, ngapain saja Darmo ketika berada di Medan. Bukan sibuk mikirin listrik di Aceh dan daerah lain yang terdampak bencana yang belum terlistriki secara normal, kabarnya dia malah sibuk main badminton dan jalan santai. Semua kegiatan itu digelar silent, dilarang mendokumentasikan secara resmi atau siapapun pegawai dilarang memotretnya," imbuh Yudhis.

Sementara itu, gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya Unit 2 sejak dua hari terakhir membuat pasokan listrik di Aceh semakin terbatas.

Kondisi ini menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah wilayah semakin lama, terlebih di tengah bencana banjir yang masih melanda.

Sehingga yang bisa operasional saat ini hanya Unit 1 yang menyuplai arus ke Aceh selama banjir melanda Aceh.

Manajer PLN ULP Jeuram, Sertino Anggara, membenarkan adanya gangguan tersebut.

"Saat ini operasional hanya Nagan Raya Unit 1," ujarnya kepada media. 

Menurutnya, dengan hanya satu unit yang berfungsi, arus listrik yang tersedia berkurang signifikan sehingga pemadaman tidak bisa dihindari.

Dijelaskannya, PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 selama ini menjadi penopang utama pasokan listrik ke berbagai titik di Aceh.

Namun, dengan Unit 2 tidak beroperasi, beban kini ditanggung sepenuhnya oleh Unit 1 serta pasokan dari PLTU Arun.

Sementara itu, PLTU Nagan Raya Unit 3 dan 4 yang dikelola pihak swasta belum bisa menyuplai listrik karena masih menunggu perbaikan jaringan di Pangkalan Berandan.

Situasi ini membuat masyarakat Aceh harus menghadapi pemadaman listrik lebih lama dari biasanya. (RED/MIH/KS)

Ibu Rumah Tangga Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Kasus nya Dilaporkan ke Polsek Galesong Utara.

Ibu Rumah Tangga Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Kasus nya Dilaporkan ke Polsek Galesong Utara.

 


Seorang perempuan ibu rumah tangga bernama Noni Dg So’na diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh HNS Dg SGN (40) bersama anaknya CC (18). Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang berbelanja kebutuhan dapur di warung milik salah satu tetangganya. (Nama pelaku ini dikutip dalam laporan polisi red)

Berdasarkan keterangan korban, kejadian bermula ketika HSN Dg SGN mendatangi dirinya secara tiba-tiba dan langsung memarahinya dengan kata-kata yang dinilai kurang pantas. Terduga pelaku bahkan menuding korban dengan berkata, “Siapa yang ambil uangmu itu?”


Korban kemudian menjawab tudingan tersebut dengan mengatakan bahwa uang yang dimaksud dikelola oleh terduga pelaku sendiri karena yang bersangkutan memegang arisan, mencatat uang masuk dari anggota, serta mengatur siapa yang telah menerima maupun yang masih membayar.

Percekcokan pun semakin memanas. HSN bersama anaknya diduga menunjuk-nunjuk wajah korban dalam kondisi emosi. Tak berselang lama, tangan terduga pelaku mengenai wajah korban hingga mengenai bagian mata, yang mengakibatkan mata korban memerah dan mengeluarkan darah. Tidak hanya itu, korban juga mengaku mendapat tendangan ke bagian tubuhnya yang dilakukan secara bersama-sama oleh Hamsina dan anaknya.

Korban sempat berusaha membela diri dengan menangkis serangan tersebut. Namun, upaya itu tidak maksimal karena korban harus menghadapi dua orang sekaligus. Dalam kejadian tersebut, korban mengaku dipukul oleh HSN sementara anaknya CC menahan tubuh korban dan memegang tangan korban.

Pasca kejadian, Noni Dg So’na yang didampingi keluarganya langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Galesong Utara dengan nomor laporan STT LP/11/7a XII/2025/SPKT/Sek Galut, yang di tanda tangani KA, SPKT II , Aiptu M. Arfah NRP 80010954 , pada tanggal 12 Desember 2025.

Korban juga telah menjalani visum et repertum, dengan hasil ditemukan adanya luka pukulan di wajah hingga mata memerah dan berdarah, serta memar di bagian perut seperti yang terlihat dalam pisik tubuh korban setelah kejadian sampai saat ini.

Pihak keluarga korban berharap agar kasus ini dapat diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Mereka menilai tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan meminta agar pelaku tidak bertindak sewenang-wenang. Keluarga juga menyebut bahwa terduga pelaku sebelumnya diduga kerap terlibat perselisihan dengan beberapa warga lain.

Bahkan, menurut korban, terduga pelaku sempat bersikap arogan dengan mengatakan tidak takut jika dilaporkan ke pihak kepolisian. Silahkan lapor, saya tidak takut dengan polisi, ujar Dg So'na menirukan ucapan pelaku HSN. Mendengar hal tersebut, korban pun menegaskan akan tetap menempuh jalur hukum, ujarnya.

Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sampai berita ini edar belum ada pemanggilan terhadap pelaku pengoroyokan. (RED/MIH/KS)



Sabtu, 13 Desember 2025
Ahli Waris Labbang Akan Melaporkan Oknum Anggota Dewan Maros Ke Polda Atas Perampasan Ganti Rugi Tanahnya

Ahli Waris Labbang Akan Melaporkan Oknum Anggota Dewan Maros Ke Polda Atas Perampasan Ganti Rugi Tanahnya

"Surat rincik milik Labbang yang telah diambil uang pembebasannya oknum anggota Dewan Maros(RS) 

MAROS (KARYA INDONESIA) Pemilik tanah atau ahli waris Labbang Mafia tanah rugikan Labbang dan keluarganya. Ahli waris Labbang sampai sekarang merasa heran, mengapa masih ada orang yang setega itu, ini perampokan hak bahkan seperti Mafia cara kerjanya, hasil pembebasan lahan tidak diterimahnya.

Pasalnya tanah milik orang tuanya yang bernama Labbang telah diambil uang pembebasannya oleh seseorang yang bernama Rosdiana Said dan kawan-kawannya, kami ahli waris dari Labbang orang kecil dan tidak mampu pak, ujar Mappiso'na Dg Lira anak dari Labbang kepada media ini, Sabtu/26/1/20.

Berawal dari pembebasan lahan atas perluasan Bandara, Rosdiana Said di duga kuat bersekongkol dengan pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga hasil pembebasan lahan milik Labbang masuk dikantongnya waktu itu. (2013-2014)

Tanah  milik Paggorai seluas 3900 m2 dan Labbang seluas 4800 m2 telah dibagi pembebasannya ke pada H. Dedda Dan H. Solong, beber sumber yang tak ingin disebutkan namanya.

Lebih jauh dikatakannya, bahwa oknum yang semena-semena meng ambil uang hasil pembebasan lahan milik Paggorai dan Labbang harus  bertanggungan jawab. Rosdiana Said termasuk orang yang mendapatkan pembayaran seluas 2300 m2 dengan harga waktu itu sebesar Rp 2.500.000 permeter nya, sedangkan sisanya H. Solong dan H.Dedda yang mengambil ujar sumber lagi.

Sementara oknum yang di duga kuat mengambil hasil pembebasan tanah milik Labbang, Rosdiana Said hanya berkilah bahwa masalah ini sudah diserahkan kepada pengacaranya, kita hubungi saja pengacaraku, tulis Rosdiana Said melalui WA pribadinya. (Bersambung)
Sekda Gowa Turun Kepasar Tradisional Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru  Terkendali

Sekda Gowa Turun Kepasar Tradisional Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Terkendali


Sekda Gowa tinjau langsung kepasar persediaan dn harga kebutuhan jelang Nataru.

GOWA (MEDIA INDONESIA HEBAT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memastikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok menjalang Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman dan terkendali.

Hal ini setelah dilakukan pengecekan di Pasar Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa, Jumat (12/12) kemarin.

“Hasil pemantauan TPID Kabupaten Gowa di pasar tradisional menunjukkan bahwa harga masih relatif terkendali,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis Peter saat memimpin TPID Kabupaten Gowa melakukan pemantauan bahan pokok.

Namun kata Andy Azis, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti ayam, cabai dan bawang. Olehnya, dalam hal ini pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan.

“Sudah ada beberapa yang mengalami kenaikan maka kami TPID Gowa akan terus melakukan pemantauan harga. Kita berharap jelang Natal dan Tahun Baru ini harga tetap dapat terjangkau oleh masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Amri menjelaskan bahwa naiknya beberapa kebutuhan pokok di pasar, seperti ayam karena tingginya permintaan.

“Ayam ini mengalami kenaikan dikarenakan banyaknya permintaan dari dapur-dapur MBG (Makanan Bergizi Gratis) yang langsung mengambil di kandang” ujarnya.

Salah seroang pedagang di Pasar Induk Minasa Maupa, Udin juga berharap jelang Natal dan Tahun Baru harga kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan. Apalagi menurutnya pengalaman tahun-tahun sebelum memen natal dan tahun baru kadang mengalami kenaikan.

“Semoga harga ikan dan bahan pokok tidak melonjak naik menjelang Natal dan Tahun Baru ini seperti tahun-tahun sebelumnya harga bahan pokok naik drastis. Apalagi harga ikan di akhir tahun ini disamping cuaca buruk dan menjelang tahun baru harga ikan naik sampai 2 kali lipat dari harga sebelumnya,” ungkapnya.

Dirinya juga berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga bahan pokok yang ada di pasar. 

“Agar kami para pedangan dan para pembeli bisa terbanti dengan adanya bantuan dari pemerintah,” harapnya.

Terpisah, distributor gula dan terigu di Jalan Usman Salengke Sungguminasa, Stevan mengatakan khusus untuk harga gula dan terigu juga masih relatif aman.

“Harga stabil dan persediaan cukup, hanya saja permintaan agak lesu tidak seperti tahun-tahun kemarin,” tambahnya.(RED/MIH/KS)

Bupati Husniah Talenrang, Bisa Sinergi Dengan Kajari Yang Baru untuk Pemerintahan Bersih dan Akuntabel

Bupati Husniah Talenrang, Bisa Sinergi Dengan Kajari Yang Baru untuk Pemerintahan Bersih dan Akuntabel


GOWA (MEDIA INDONESIA HEBAT) Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menghadiri acara Lepas Sambut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gowa yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Jumat (12/12). 

Ia memberikan apresiasi kepada pejabat lama sekaligus menyambut pejabat baru yang akan memimpin institusi kejaksaan di Kabupaten Gowa.

"Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Muhammad Ihsan yang telah mengabdi dengan penuh dedikasi selama menjabat sebagai Kajari Gowa,”ujar orang nomor satu di Gowa ini.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara Pemerintah Kabupaten Gowa dan Kejaksaan Negeri Gowa di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Ihsan telah memberikan dampak nyata, mulai dari penguatan penegakan hukum hingga peningkatan kualitas pelayanan publik.

Bupati Talenrang juga kembali menegaskan komitmen Pemkab Gowa untuk memperkuat sinergi dengan Kejaksaan.

“Kami yakin sinergi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum adalah kunci mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar kerja sama pemerintah daerah dan kejaksaan semakin kokoh.

Sementara itu, dalam sambutan perpisahannya, pejabat lama Kejari Gowa, Muhammad Ihsan mengaku mendapat banyak pengalaman berharga selama bertugas di Gowa.

“Walaupun saya asli Sunda, Sulawesi Selatan sudah seperti kampung kedua bagi saya,” ucapnya haru.

Ia turut mengenang perjalanan kariernya sebagai jaksa sejak tahun 2001 hingga akhirnya kembali bertugas di wilayah timur Indonesia dan kembali dipertemukan dengan sahabat sekaligus koleganya, Bambang Dwi Murcolono, yang kini menjabat sebagai Kajari Gowa.

“Sebagai manusia biasa, apabila selama bertugas ada kesalahan, saya mohon dimaafkan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Kajari Gowa yang baru, Bambang Dwi Murcolono, menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang hangat. 

Ia kemudian memaparkan dua fungsi penting Kejaksaan yang berkaitan erat dengan Pemerintah Daerah, yakni Fungsi Intelijen dan Fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun).

“Fungsi Intelijen sangat penting untuk mendukung pengawasan pembangunan dan mendeteksi potensi kerawanan. Sementara Fungsi Datun memberikan bantuan dan pertimbangan hukum bagi Pemerintah Daerah,” jelasnya.

Bambang juga menekankan pentingnya pencegahan sejak dini melalui pendampingan agar potensi kerugian negara dapat diminimalisir.

“Kejaksaan siap membantu Pemerintah Kabupaten Gowa memastikan pembangunan berjalan aman, tertib dan akuntabel,” tegasnya.

Sekedar diketahui, jabatan baru Muhammad Ihsan adalah Inspektur Muda Intelijen, Tindak Pidana Khusus dan Pidana Militer pada Inspektorat II Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung.(RED/MIH/KS)

Korban Penganiayaan Saat Pergi Belanja di Warung Beli  Terigu, HSN Langsung Menunjuk Wajah Korban, Telah Divisum dan Dilaporkan ke Polsek Galesong Utara.

Korban Penganiayaan Saat Pergi Belanja di Warung Beli Terigu, HSN Langsung Menunjuk Wajah Korban, Telah Divisum dan Dilaporkan ke Polsek Galesong Utara.


Korban pengoroyokan Noni Dg So'na laporkan oknum HSN yang diduga pelaku ke Polsek Galesong Utara 

Diduga Pelaku pengoroyokan terhadap diri  Dg So'na, yang diduga dilakukan "HSN bersama anaknya" (Ca)

TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan bernama Noni Dg So’na, yang nyaris mengalami "kebutaan" usai ditonjok saat datang belanja di warung tetangganya. Pelaku saat melihat Dg Sona mau belanja terigu, pelaku yang diduga bernama inisial HSN Dg ANG bersama anaknya dengan cara menunjuk nunjuk ke wajah korban dalam keadaan marah, sambil menendang Dg So'na waktu kejadian banyak orang melihatnya melakukan pembelaan sambil menangkisnya sekalipun tonjokan tangan kekar dari HSN tembus dan mengena matanya yang di lakukan HSN bersama anaknya. 

Tonjokan tangannya mengenai wajah bagian pelipis mata, bahkan tembus ke bola mata kirinya, yang sempat berdarah bahkan sampai sekarang masih merah serta badan Dg So'na bagian perut terlihat memar hitam. Korban diketahui telah menjalani visum et repertum sebagai bukti medis atas luka yang dialaminya di Puskesmas terdekat.

Selain visum, pihak keluarga juga telah melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polsek Galesong Utara guna mendapatkan keadilan hukum. Dalam kejadian ini banyak orang yang lihat kejadiannya.

Korban penganiayaan.

Suami korban, Dg Nyampa, menegaskan bahwa langkah hukum diambil karena tindakan pelaku dinilai telah melampaui batas.
Istri saya sudah divisum dan kami sudah melapor ke Polsek Galesong Utara. Kami hanya ingin keadilan. Istri saya sudah korban penganiayaan yang dilakukan HSN bersama anaknya CC (18)” ujarnya DG Nyampa.

Pihak keluarga berharap aparat kepolisian dapat menangani laporan ini secara objektif dan profesional, serta memberikan perlindungan hukum kepada korban.

Apalagi  pelaku HSN sempat mengatakan dengan arogannya, silahkan lapor ke polisi, saya tidak takut sama polisi, beber Dg So'na menirukan ucapan HSN waktu itu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dan pengumpulan keterangan dari para saksi sambil mempersilahkan ke Humas Polres Takalar untuk konfirmasi, ujar Subandi petugas jaga hari ini, Sabtu sore.

Sementara diduga pelaku HSN bersama anaknya melakukan tindakan kekerasan penganiayaan terhadap diri Dg So'na sampai berita ini edar, yang diduga pelaku nya tak bisa memberikan keterangan.

Kecuali informasinya,  suami dari pelaku menemui suami Korban yaitu Dg Nyampa didatangi  bahwa ingin berdamai dan mengembalikan uang arisan itu, beber anak dari Dg So'na yaitu Dg Ramma. Dg Nyampa suami Dg So'na hanya berkata , enak saja istri saya sudah dilukainya, proses  hukum harus jalan, ujar Dg Nyampa kepada suami pelaku.(RED/MIH/KS)


Jumat, 12 Desember 2025
Perempuan di Takalar Nyaris Buta Usai Ditonjok Saat Menagih Uang Arisannya yang di Ambil Pemegang Arisan.

Perempuan di Takalar Nyaris Buta Usai Ditonjok Saat Menagih Uang Arisannya yang di Ambil Pemegang Arisan.

Ibu rumah tangga di lukai matanya saat di duga di tonjok oleh perempuan pemegang arisan di Dusun Jamarang Kec Galesong Utara. Korban pemukulan ini diduga dilakukan dua orang anak dn ibunya. 


TAKALAR (MEDIA INDONESIA HEBAT) Keluarga minta polisi harus adil dalam penanganan kasus pemukulan ini lebih lanjut, hal ini disampaikan karena korban memar dan berdarah dibagian kelopak matanya serta memar dibagian perutnya akibat tendangan yang dilakukan HSN bersama anaknya yang bernama Ca.

Masa keluarga yang luka matanya berdarah bahkan sampai saat ini masih merah, bahkan hampir buta andaikan tidak ditangkis oleh korban. Kami berharap polisi bisa menanganinya sampai proses pengadilan. Kami sangat keberatan dan malu diperlakukan seperti ini. Apalagi pelaku sudah merembet kemana mana, banyak bicaranya yang menyinggung perasaan, ujar anak dan suami korban.

Seorang perempuan bernama Dg So’na nyaris mengalami kebutaan setelah ditonjok oleh seorang perempuan yang memiliki "utang" arisan kepadanya. Peristiwa itu terjadi saat Dg So’na pergi belanja di warung tetangganya, datanglah HSN dalam keadaan marah sambil menunjuk nunjuk Dg So'na dengan perkataan dimana kuambil uangmu, tentu dijawab langsung Dg So'na, kan kau yang pegang arisan, tentulah kau harus bertanggung jawab terhadap uang saya itu. Uang arisan itu kau yang pegang dan telah lama di ambil atau dipakai, mengapa belum dikasih ke saya, ujar Dg So'na 

HNS ini adalah pemegang Arisan sehingga tanggung jawabnya adalah dia, ujar Dg So'na saat di datangi dirumahnya baru baru ini.  Jumlahnya memang tidak besar hanya Rp 2.500.000 juta saja, tapi bagi orang kecil sebagai ibu rumah tangga tentu sangat berarti uang tersebut , apalagi sudah lama, pungkasnya, Sabtu, 13/12.

Dg So'na saat di besuk oleh tetangganya, usai "dikeroyok" HSN sebagai ibu dan anak .

Berawal dari tagihan uang  Arisan, perempuan  Dg So'na pergi menagih arisannya karena sudah cukup lama belum dia dapatkan dari orang yang Pegang Arisan, bahkan sudah bertahun tahun arisannya yang perna  naik tapi belum diberikan kepada yang dipercaya memegang Arisan HSN Dg ANG yang dibantu anaknya yang bernama CA. Bahkan pelaku dalam keadaan marah sambil mengatakan silahkan melapor, saya tidak takut sama polisi, ujar Dg So'na menirukan ucapan pelaku, HSN (Dg Ang).

Luka memar di bagian perut korban yang ditendang diduga HSN bersama anaknya. 

Namun orang itu, tidak mau memberikannya bahkan justru dialah yang duluan marah marah, sambil ngomong dan memarahi Dg So'na. Dalam keadaan marah, orang tersebut  tangannya bergerak masuk menonjok ke wajah Dg So'na sampai hampir bola matanya kenna tonjokan tangan dan ditendang tendang dari pelaku bersama anaknya sebagai pemegang arisan.

Menurut keterangan keluarga, awalnya Dg So’na di tunjuk tunjuk sambil dikatai katai dengan ucapan dimana saya ambil uangmu , hanya bermaksud mengingatkan bahwa uang arisannya itu seharusnya sudah dia terimah, karena sudah bertahun tahun, karena yang lain sudah didapat semua, sedangkan dirinya belum, ujar Dg So'na sedih. Menurutnya sudah seharusnya dia terimah. Namun, bukannya mendapat jawaban baik, pelaku justru lebih dulu marah dan naik pitam. Ia bahkan menunjuk-nunjuk dan menonjok wajah Dg So’na hingga hampir mengenai bola matanya.

Keluarga korban tidak menerima perlakuan kasar tersebut. Suami korban, Dg Nyampa, menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

Masa dia yang berutang mengambil arisan , dia pula yang melukai istri saya. Ini tidak adil! Istri saya hanya mengingatkan agar uang arisan yang diambil dikembalikan, tapi malah diperlakukan kasar. Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum melalui Polsek setempat agar adil menangani masalah ini, pelaku yang bernama HSN ini harus diproses lanjut agar jera dan tidak lagi semena mena berbuat. 

"Sudah melukai mata istri dan memar dibagian perutnya, menurut sumber pelaku sudah sering menyakiti hati para tetangganya, apa lagi HSN ini sempat mengatakan dengan arogannya, silahkan lapor ke polisi, saya tidak takut dengan polisi, ujar Dg Nyampa dengan nada marah, menirukan ucapan pelaku".

Pihak keluarga berharap kepolisian menindak tegas pelaku dan memberikan keadilan bagi korban, kami selaku suami tidak tidak menerima perlakuan pelaku. 

Sementara pihak Polsekta Galesong Utara saat dikonfirmasi atas kejadian ini, pihak piket jaga Subandi, menyarankan agar di pertanyakan ke pihak Humas Polres Takalar, pihaknya juga membenarkan bahwa temannya yang bertugas waktu ada laporan masuk, namun sudah lepas jaga, ujar Subandi.(Red/MIH/KS)


Random Post

Back To Top